"Tapi lo enggak sempat menghubungi gue, berengsek! Apa lo enggak tahu hah gue mikirin lo. Gue menunggu kepulangan lo yang seperti biasanya. Tahunya lo sedang menikmati masa pengantin baru lo dengan isteri muda lo itu!" Dita tidak berhenti memaki isterinya mengeluarkan semua sumpah serapah yang dia miliki.
Tara menggelengkan kepalanya. "Enggak seperti itu, sayang. Aku akui aku peduli sama dia. Tapi aku bisa pastikan sama kamu kalau aku tidak mencintai Rosa. Aku kalut saat itu. aku tidak menemukan cara lainnya selain menjanjikan pada ibunya." Tara menarik isterinya tapi Rosa memberontak sekuat yang dia bisa. Tara menahan itu semua. Menahan ribuan pukulan Dita yang membuatnya harus mengunci pergerakan isterinya untuk memeluk wanita yang sudah lebih dari dua puluh tahun hidup bersama dengannya itu. "Gue benar-benar minta maaf, Dit!" sesal Tara. "Please …"
