Karena kita muda saya merampas beberapa waktu kamu. menjadi seorang ibu, membuat kamu kehilangan lebih banyak lagi sayang." Genta menatap isterinya menahan perasaan marahnya mencoba berbicara dengan Kania selembut mungkin.
"Aku senang dengan hal itu. aku enggak pernah merasa terampas sedikitpun. Bahkan aku lebih bebas dari sebelumnya. Aku pergi ke banyak pesta sama om, aku bisa belanja bebas, perawatan kapanpun bahkan lebih sering liburan saat aku tinggal sama mama dan papa!" Kania masih keras kepala membujuk suaminya berusaha mengunci Genta dengan matanya. "Aku tahu menjadi seorang ibu merampas waktuku yang berharga tapi aku akan mendapatkan hal yang tak terhingga lainnya. Percayalah, aku sudah pernah merasakannya, makanya aku seyakin ini sesenang apa rasanya menjadi seorang ibu." Kania memberikan kata pamungkasnya di akhir.