Abi tidak menyerah. Dia memacu mobilnya sesegera mungkin ke bandara. Pria itu segera berlarian di penerbangan internasional memeriksa nama Hanna disetiap maskapai.
"Hanna!" soraknya ketika melihat siluet perempuan itu.
Hanna mengerutkan keningnya dengan tampang lusuh Abi. "abi, kamu …"
"Lo enggak bisa pergi gitu aja tanpa pamit!" Abi menyalak marah pada Hanna padahal bukan hal itu yang sebenarnya yang ingin Abi sampaikan. Dia juga tidak mengerti kenapa dia bertingkah demikian pada Hannna.
"Aku udah pamit sama Kania." hanna menatap Abi dengan tatapan seperti biasanya. Dia seolah sudah paham sekali dengan mantan kekasihnya itu. Hanna tidak perlu bertanya-tanya tentang Abi lagi. dia sudah seratus persen mengerti. dia juga sudah tahu lagkah apa yang diambilnya.
"Gue …"