"Om, aku masih berkeringat." Kania mendorong tubuh laki-laki itu tapi tidak mudah tentu saja.
"Saya suka berkeringat di tengah cuaca dingin. Atau kamu menyembunyikan seseorang di tempat kita." Genta menggoda Kania dengan sensual. Genta dengan mudah menurunkan baju olahraga Kania lantas menyasar 'dua mainan' menyenangkan kesukaan Genta yang berada disana itu. Genta gesit sekali menggoda Kania pada titik-titik yang perempuan itu suka. aksinya membuat perempuan itu memejamkan mata menjaga kewarasannya yang sangat sulit sekali.
"Ya … ada yang lihat Om," desis Kania mengeluarkan tangan Genta yang sudah begerilya di celananya dengan mudah. Masih ada Hanna di sana. tapi Kania kesulitan mengatakannya karena suaminya itu terlalu agresif kali ini.
"ya?!" Genta mengangkat wajahnya menatap mata isterinya. "benaran ada Abi? Sialan! Apa dia sering masuk ke apartemen kamu tanpa saya."