Laki-laki itu keluar dari ring setelah berhasil menjatuhkan lawannya. Abi sangat buas. Terlihat sekali nafsu membunuhnya tadi. Jika bukan karena aturan, Abi berniat ada disana selamanya menghabisi semua orang yang ingin menantangnya.
Ia menuju ruang ganti tanpa peduli apa komentar orang-orang terhadapnya. Zafran sudah menunggu laki-laki itu di sana. Abi lebih memilih melewati laki-laki itu. Dia sedang tidak memiliki hasrat untuk berbicara dengan siapapun saat ini.
"Amarah itu diselesaikan bukan dilampiaskan padahal lain." Zafran membuka mulutnya dengan kalimat bijak yang paling tidak ingin Abi dengar.
"Angin minta gue buat ngawasin Loe. Kenapa?" Zafran memang tidak bisa berbasa-basi. Sialan Angin! Laki-laki itu seharusnya fokus saja dengan acara kencannya dengan Hanna bukan ikut campur dengan urusan Abi. Seolah-olah Angin tahu segala hal tentang dirinya.
Zafran menarik nafasnya. "Enggak masalah sih kalau enggak mau cerita. Kalau ngerubah pikiran gue selalu ada."