"Gue pikir hari ini gue akan dapat sejuta pengalaman tentang Sydney. Tentang gimana perburuan lo dengan cewek-cewek disana. gue lihat potret mereka selalu berganti setiap bulannya."
Abi mendengus tipis. "Entahlah! Gue harap gue bisa waras dengan seperti itu!" Abi berhasil mengambil botol ditangan Angin lantas menegaknya.
***
Brak! Satu hentakan keras pada salah satu meja makan membahana di kantin pada jam istirahat kali ini. Seorang pria berkaca mata menunduk takut-takut pada lawan bicaranya yang menatap garang padanya. Tatapan laki-laki itu jelas memancarkan aura intimidasi yang sangat kuat.
"Loe bilang apa sama guru hah?!" suaranya menggelegar memenuhi isi ruangan.
"gu… gue minta maaf!"
Baju laki-laki itu ditarik. "Gue enggak mau dengar permintaan maaf Loe sialan! Gue hanya mau dengar apa yang loe bilang sama guru tersebut."