"Gue enggak nikahin Kania kok. Cuma diajak pacaran doang. Kania udah ngasih bocoran kalau gue bisa menikah dengan dia di masa depan. Kami bahkan akan memberikan lo cucu yang lucu nantinya. Kalau enggak salah namanya Mika. Mikeala." Genta masih teguh memohon pada ibu dari kekasihnya.
"Jangan jadikan Mikaela alasan yang kuat." Dita berkata tegas.
"Dita!" Genta merengek pada laki-laki itu. ia belum pernah menampilkan ekspresi seperti itu pada temannya. Tapi kali ini Genta mengeluarkannya tanpa malu. Dia memohon agar Dita mau memakluminya sedikit saja.
Dita menarik nafasnya. Memegang bahu Genta dengan tatapannya lebih lembut sebelumnya. "Tidak Genta!" tapi kata yang Dita keluarkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Laki-laki itu terlalu teguh. "Persetan dengan apa yang akan terjadi di masa depan karena gue enggak akan pernah membiarkan hal itu terjadi."
"maka biarkan gue bersama Kania sekarang, Dit!" Genta memelas.
Wajah Dita tegang. "apa maksud lo."