"Memangnya dia tidak punya isteri sebelumnya?"
"Punya. Seusia kita."
Mata Kania melotot. "Dan dia memilih menceraikan isteri tuanya itu untuk isteri lebih muda dari usia sebelumnya? Om ngasih saran yang enggak benar ya sama dia?"
Genta diam beberapa saat menatap Kania. "Perempuan yang dinikahin hari ini udah dia pake dari lama, Ka' tanpa mau dia nikahin." Genta menerangkan.
Kania menutup mulutnya. "Enggak habis pikir dengan laki-laki," bisik perempuan.
"Jangan gitu dong, sayang!"
Kania mencubit Genta pada akhirnya membuat Genta mau tidak mau mengaduh. "Rasain." Kania mengerucutkan bibirnya pada mantan suaminya itu. Sekilas Genta tertawa kecil dengan kelakuan calon isterinya itu. Mengacak kepala Kania tanpa suatu alasan yang jelas.
"Ya udah. Kamu menang." Genta mengalah saja daripada Kania makin ribut. "jadi gimana? Jadi ke rumah mama dulu apa enggak nih? Apa mau protes disini?!" tanya Genta pada wanita itu.