Genta melirik pada Pujaannya tersebut. memberanikan dirinya menatap Kania lebih lama. Kania berdiri mencairkan suasana canggung melihat kediaman yang sebenarnya sudah sangat familiar bagi perempuan itu. "Om masih suka memperhatikan detail semuanya," ujar Kania asal.
Genta berdiri memeluk Pujaan hatinyanya tersebut dari belakang. "Aku kangen kamu …" bisiknya dengan suara rendahnya. Mengecup pundak Pujaannya tersebut sebelum mereka bertatapan dengan mata yang saling mengunci. Entah siapa yang dulu memulai.
Genta mengecup penuh sayang pelipis Pujaannya tersebut setelah pelepasan akhir mereka dari sesi pertarungan panjang mereka hari ini. "sayang…" panggil Genta ketika perempuan itu diam saja beberapa saat.
Kania menarik selimut sambil memunggungi Genta. "Jangan panggil gitu dulu ke aku!" ujar Kania membuat Genta paham bahwa mereka belum bisa kembali seperti semula. Mereka masih butuh waktu.