Mata mereka bertatapan beberapa saat dengan Andini yang tahu-tahu bergerak agresif menduduki pahanya. Begitu sensual berniat mendekatkan wajahnya pada Genta. Oh! Sudah pasti pria yang baru saja mengakhir hubungannya dengan Kania tersebut goyah. Apalagi dia sudah cukup lama puasa semenjak pesta tahun baru terakhir kali.
"Andini!" Genta masih ragu-ragu sedikit menepis tangan perempuan itu.
"Bapak yakin tidak ingin mencobanya?" tanya Andini dengan percaya diri mengarahkan tangannya Genta untuk berada di bahu perempuan itu. tubuh Andini semakin mendekat membuat Genta gelagapan.
Namun sedetik sebelum mereka bersentuhan, Kania mengacaukannya begitu saja. Gadis itu dalam wujud bayangan hadir begitu saja di depan mata Genta. Membuat apa yang tinggi dalam diri Genta tadi langsung kicep turun drastis. Merasa seperti sesuatu hal sedang salah.