"Nggak baik tahu banding-bandingin pasangan," ucapnya sok bijak. "setiap orang punya kegantengan sendiri-sendiri," kilahnya. Tara menyerah, Dita pandai sekali memainkan kata-kata. Ia tertawa dengan tingkah kecerdikan wanita itu.
"Kok Gue sayang banget sih sama lo, Dit?" katanya memeluk wanita itu dengan mata yang terpejam erat. Sementara di kamar Kania, Genta menyelinap masuk dengan pelan melalui jendela membuat perempuan itu hampir saja berteriak tapi Genta menutup mulut Kania.
"Sssst, aku enggak akan lama," ujar Genta berbisik dengan suara rendah.
Kania segera menjaga jarak dari Genta. "Om ngapain?" bisik Kania pada laki-laki itu. jelas sekali dia menerka-nerka tingkah gila apa yang akan dilakukannya.
"Aku mau memberikan ini untuk kamu," ujar Genta mengeluarkan cat kuku untuk Kania.
"Cat kuku?" Kania mengerutkan keningnya sambil mengulang. Genta menganggukkan kepalanya.