Dita mengutarakan kepanikannya. Apa yang membuatnya terkejut pagi ini hingga bertingkah aneh.
Deg! Kania merasa cemas. Feeling Dita sebagai seorang ibu kuat sekali. Bagaimana bisa perempuan itu tahu apa yang dilakukan puterinya semalam meskipun sama persis. "Yeah, tapi kenyataannya enggak ada Genta disini. Udahlah, kita ganggu Kania yang tidur. Pulang jam berapa semalam, Kania?" tanya Tara lagi.
"Jam tiga, bang."
"Benar enggak terjadi sesuatu semalam?" tanya Dita berkacak pinggang pada puterinya. Dulu dia selalu kebingungan bagaimana bisa teman-temannya yang mengeluh kalau dia selalu ketahuan berpacaran oleh ibunya. Sekarang Kania mengerti bahwa seorang ibu tidak bisa dibohongi.
