"Om, mampir sebentar beli obat," ujar Kania pada Genta.
"Kita langsung pulang aja," ujar Genta keras kepala.
"Om mampir!" tegas Kania yang lebih keras dari Genta membuat nyali laki-laki itu menjadi ciut. Kania turun. Dia membeli beberapa bahan seperti obat merah, kapas, dll yang dibutuhkan. Setelahnya mereka baru kembali pulang. Jika saja Genta mau ke rumah sakit untuk menjahit lukanya itu barang sebentar saja.
"Huff! Mereka sudah pulang!" Kania menghembuskan nafas lega melihat motor pinjaman Tara sudah terparkir di dalam rumah saat ia membuka pintu. Dia menatap Genta lagi yang sedikit darahnya sudah mulai menetes ke baju.
"Jangan lupa obati!" ujar Kania sebelum masuk ke dalam kontrakannya.
"Hanya luka kecil," ujar Genta.