"Genta, kamu serius suka sama Kania?" Genta tersenyum bahagia mendengar perkataan anaknya. Tapi Genta sudah tidak mendengar lagi.
"Kania, apa kamu mendengarnya?" Kania hanya tersenyum tipis menanggapi kebahagiaan Lastri. Perempuan itu tidak lagi mengharapkan Genta seperti dulu. Tapi dia juga tidak tega mengatakan bagaimana berengseknya puteranya itu untuk melunturkan senyuman Lastri.
"Genta tidak pernah suka sama wanita sebelumnya. Saya benar-benar lega!" Lastri memeluk Kania teramat erat. Mengingatkan Kania ketika Lastri menjadi mertuanya. Perempuan itu tidak sehangat saat ini. Tapi juga tidak terlalu buruk. Lastri hanya sedikit lebih kalem. Mungkin karena usia tuanya. "Kamu simpan lagi foto ini. Ah, buang saja sudah tidak perlu!" Lastri memberikan perintah pada Kania pada foto yang batal dilirik oleh pria itu.
***