Mereka sama-sama menengadah ke atas, menantang hamparan langit biru tanpa berawan tersebut. mungkin karena sudah sore. Matahari sudah cukup jauh dari atas kepala meskipun cahayanya masih terang.
"Enggak mau muji pacar orang tapi lo seenaknya membawa ke tempat yang sepi seperti ini kemudian menggenggam tangannya."
Tara menatap Dita sekilas mendengar perkataan perempuan itu. "Itu karena lo butuh dihibur," ujarnya. "Lagipula kita teman."
Mereka sama-sama berpandangan kemudian sama-sama tertawa entah untuk hal apa. Setelahnya Dita menyandarkan kepalanya di bahu Tara sementara sebelah tangannya digenggam erat oleh laki-laki itu. Mereka berdua sama-sama diam tenggelam dalam pemikiran masing-masing. Sungguh damai dan nyaman. Dita seperti ingin waktu berhenti saat itu saja. Segalanya tampak indah dan bahagia.