"Enggak perlu yang ribet sih. Tumis cumi aja udah cukup. Mas Genta paling suka itu kok!" Kania menanggapi pada Genta.
Jill menganggukkan kepalanya. "Well, aku bisa belajar dari kalian berdua."
"No, cukup belajar dari Kania aja. kalau belajar dari Dita, kamu akan membuat dapur kebakaran." Tara bercanda yang membuat Dita menyikut tipis suaminya. Tawa mengalir lagi di meja makan itu.
Genta menatap Kania lagi selama beberapa saat. "Aku tidak yakin aku bisa menjadi pasangan yang tepat untuk Genta. Sepertinya dia memiliki kriteria yang tinggi." Jill merendah dengan cara yang paling anggun.