Tara menggigit bibirnya merasakan sensasi yang gila itu. pria itu kemudian membuka matanya. Memperhatikan apa yang dilakukan oleh wanita pemberani itu. "itu hanya akan jadi milik lo," bisik Tara dengan serak. wajah Dita memerah. Mereka saling berangkulan dengan kegiatan yang baru saja mereka lalui.
***
Pada akhirnya mereka benar-benar terbaring sambil menyeruput Mie panas. Sebuah minuman panas juga terdapat di tangan masing-masing. Baju tebal serta selimut tebal tidak lupa melengkapi mereka. Di dekat perapian dengan hujan yang masih belum juga reda.
"Siapa yang mau gitaran? Lo, Ta?" tawar Dita pada Genta ketika mereka sudah bosan berceloteh. Tidak benar-benar bosan sebenarnya hanya sekedar pengalihan suasana untuk mengisi konten hiburan. Laki-laki itu tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya.