"Dua hari disini aja rasanya sudah lebih dari cukup." Dita sama sekali tidak munafik dengan perkataannya barusan. Dua hari saja sudah lebih dari cukup baginya menghabiskan waktu bersama Tara dan temannya. Apalagi cara pria itu menatap matanya. Dita ingin tenggelam terus-terusan untuk selamanya. Menyimpan memori yang banyak sebelum meninggalkan mereka.
"Ciee mentang-mentang udah resmi dekat mulu sama semestanya," Genta mengganggu pasangan itu. Ia menarik kursinya duduk di sebelah pasangan yang berbahagia itu tanpa merasa bersalah.
"Idih, apaan sih lo, Ta!" Dita berdecak tipis menepuk bahu temannya itu.
"Kalian enggak niat bulan madu berdua gitu?" tanya tanya Genta lagi mengusap kalimatnya dengan kaosnya. Dia tidak perlu khawatir menunjukkan perutnya pada Dita karena perempuan itu sama sekali tidak pernah berselera padanya. Begitu juga sebaliknya.
"Nih lagi melakukannya." Dita menjawab enteng.
"Yang berdua. Ini mah ada gue yang nyamuk. Belum lagi yang satu di dapur."