Kania malah tertawa dengan reaksi laki-laki itu.
"Nah gitu dong! Aku suka mas Genta pemarah gini!" Kania mengerling kecil membuat Genta semakin memberikan dengusannya. Dia masih tidak terima dengan sikap Kania. tidak lupa mengusap pipinya berkali-kali. "Aku suka mas Genta kayak gini. Enggak terlalu khawatir berlebih. Gini terus sampai nanti ya Mas! aku jadi lega mas Genta apa adanya!" Kania tiba-tiba berkaca-kaca membuat Genta terhenti dengan perempun yang buru-buru menghapus air matanya.
"Emang sakit lo ya? Menangis trus ketawa menangis lagi!" Genta berkacak pinggang pada Kania.
Kania menggelengkan kepalanya. "Aku enggak menangis!" ujarnya lagi berusaha mengusap air matanya sebisa mungkin. Genta mendengus.
"Ada air mata gitu!"