Entah bagaimana Tara menampiknya, dia tidak bisa menghentikan tubuhnya yang ditarik oleh magnet pesona Rosa.
Laki-laki itu mengusap kepalanya sambil melangkahkan kakinya untuk menjauh sedikit dari Rosa. Dia menuju suatu tempat yang sedikit terasing menjauh sedikit dari perempuan itu agar tidak mengganggu Rosa yang sudah terlelap tidur. Mengambil sedikit posisi dekat jendela agar Tara dapat menikmati pemandangan malam ini dari kantornya.
"Pa, apa papa masih berada di kantor?" puteri tercintanya sedang menghubungi Tara. Tampak anaknya yang sedang berpelukan dengan Genta melakukan panggilan vidio padanya. Tara harus terbiasa melihat pemandangan seperti itu mulai sekarang. Harus menerima kenyataan bahwa puterinya sudah membagi hatinya pada pria lain. tidak lagi untuknya seorang.