Kania mencibir. "Keras kepala."
Genta menganggukkan kepalanya. "Kamu bisa meminta yang lainnya."
Kania menarik nafasnya. "Iya om. Maaf! Aku hanya usaha doang. Aku juga enggak maksa pakai gaun itu. terpaksa deh itu gaun tergantung gitu aja."
"Saya tidak menyuruh kamu membeli yang itu!" Genta menarik isterinya untuk berada dipelukannya lagi. "Tidur, bukannya besok kamu akan pergi ke tempat Michella."
***
Kania merasakan sesuatu yang bergerak disampingnya membuat Kania ikutan menggeliat dan terbangun. "Mau kemana Om?" tanyanya pada sang suami. Kania memeriksa jam.
"Saya mau lari sebentar. Kamu lanjut aja tidur sayang." Genta mengusap tipis kepala isterinya.
"Aku ikut," ujar Kania ikutan duduk. Perempuan itu menutup mulutnya untuk menguap. Setelahnya dia bersama Genta masuk ke kamar mandi hanya untuk mencuci wajah. Barulah kemudian dia mereka bersiap-siap dengan setelan masing-masing.