Genta memainkan bibirnya. "Tara sudah mulai punya perasaan tapi disaat bersamaan dia memberikan tembok yang tebal untuk dirinya sendiri."
Kania menarik nafasnya. "Papa masih trauma soal kehilangan mama."
Genta menarik nafasnya juga. Mengikuti sang isteri. "Itu susah sekali," ujar Genta.
***
Pekerjaan menjadi sekretaris tidak hanya membuat Rosa sibuk di kantor tetapi juga sibuk di rumah. perempuan itu meletakkan meja kerjanya di dekat jendela. Melihat city light kota sesekali menyembuhkannya ketika dia jenuh menatap layar laptopnya. Sejauh ini, Rosa sangat menikmati kesibukannya itu.
Dia belum mengeluh meski terasa berat. Hamparan kota di bawahnya membuat Rosa bersyukur bahwa kehidupannya lebih baik dari sebelumnya. Banyak diluaran sana yang lebih sulit dari Rosa. Kendatipun dia membayar mahal semua kenyamanan yang didapatkannya saat ini. Semua di dunia pasti ada harganya.