"Om, bangun!"
Genta mengerang kecil. "Benar ya kata orang. Bidadari di surga cantik," bisik Genta dengan setengah matanya yang terbuka menatap Kania.
Tes! Sentilan Kania mengenai dahi Genta dengan cukup keras membuat laki-laki itu berhasil membuka matanya. "Awh! Sakit Ka'," ucap Genta meringis. Kania bukannya kasihan malah tertawa.
"Makanya Om, bangun! Papa udah keluar tuh lari sementara bang Ezra udah pergi ngampus. Cuci muka gih! Aku bikinin sarapan."
Genta menguap kecil sambil menganggukkan kepalanya. pria itu mencuci mukanya di kamar Tara. Hal yang sudah biasa dia lakukan jika dia menginap disana. kemudian dia menuju dapur menatap pacarnya yang telaten sekali menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga.
"Duh makin telatennya," puji Genta.
"Makin telaten apa? makin telaten menjadi isteri ya?"
Genta tersenyum tipis. "Uhm, tapi kalau saya bahas panjang lebar kamu marah."