"Kania!" kali ini Tara sedikit menggeram pada anaknya. "Cukup. Hentikan pembicaraan ini. Kamu boleh mengundang Rosa. Tapi jangan pernah sekali-kali mengatakan kata yang aneh seperti itu sekali lagi."
Kania ingin membantah tapi Genta memberi kode Kania untuk tidak memaksa Tara. Dia mengerti temannya itu tidak akan berkata demikian.
***
Seperti yang sudah Kania rencanakan, Rosa berdiri di depan rumahnya untuk menghadiri undangannya dalam jamuan makan malam. "Maaf ya Mbak, aku masih masak-masak di dapur," ujar Kania datang masih dengan celemek yang lengkap.
"Aku mungkin datangnya ke awalan."
Kania tersenyum. "Masuk dulu!" ajak Kania. Perempuan itu meremas tangannya sebelum melangkahkan kakinya kemudian. Kania menyuruh Rosa duduk dengan gerakannya yang diikuti oleh perempuan itu. ia datang kemudian dengan beberapa kue dan air minum. Saat itu Kania melihat Rosa memindai satu persatu foto Kania dan Tara yang terpajang disana.