Genta menatap menggelengkan kepalanya. "motor tidak cukup dengan ole-ole yang Kamu bawa sebanyak itu. Apa itu semua untuk Tara?" tanya Genta. Kania tertawa kemudian menggelengkan kepalanya.
"Tidak semuanya. Beberapa juga untuk bibi dan Mamang. Dan buat keponakan pacar aku. Dia punya banyak keponakankan, sebagai calon bibi aku bisa banget pengertian.," ujar Kania.
Genta menaikkan sebelah alisnya. "untuk Tara ada. Tapi apa Kamu tidak membelikan juga untuk temannya?"
Kania menimbang. "Aku pikir temannya menantikan ole-ole yang lain."
Genta tersenyum menyeringai mendengar perkataan kekasihnya tersebut. "saya tidak ingin hadiah yang itu saat ini." Genta seolah tahu apa yang Kania maksud. Sudah jelas Genta menolaknya mentah-mentah. Itu berkaitan dengan prinsipnya. Dia tidak akan melanggar janjinya walaupun dia sangat merindukan keberadaan Kania saat ini. Walaupun dia ingin tenggelam sepanjang hari bersama Kania.