Sophie mengikuti Collin yang membawanya ke sebuah cafe. Sementara Cass juga mengikuti di belakang. Ia bahkan berhasil parkir di sebelah mobil Collin namun tidak turun dari kendaraannya. Cass masih terus memperhatikan sampai keduanya masuk.
Cass masih mempertimbangkan untuk masuk ke dalam. Ia berpikir tentang apa yang harus ia lakukan untuk mencegah Sophie kembali bersama Collin.
Sementara itu, Sophie duduk di depan Collin yang terus memandangnya dengan wajah tersenyum. Seorang pelayan datang dan Collin memesankan minuman kesukaan Sophie. Sejenak Sophie sedikit terperangah mengingat Collin masih memperhatikannya. Tapi ia diam dengan separuh menunduk.
"Aku senang kamu akhirnya mau bicara denganku," ujar Collin membuka pembicaraan. Sophie masih diam namun sikapnya tidak sekeras sebelumnya.
"Sophie, aku mencarimu dan ingin bicara denganmu. Aku harus menjelaskan yang terjadi," tambah Collin lagi. Sophie mendengus pelan dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan ..." ucap Sophie pelan dan sendu. Sangat kentara jika ia begitu terluka dengan perbuatan Collin. Collin pun langsung memotong.
"Tidak, kamu tidak tahu cerita yang sebenarnya!" sahut Collin memotong cepat. Sophie menghela napas panjang dan menundukkan kepalanya.
"Sophie, kamu harus mendengarkan aku." Sophie belum mau menunjukkan wajahnya.
Dari ujung pintu masuk, Cass Belgenza masuk ke kafe tersebut sambil sesekali menegakkan ujung jasnya. Matanya lantas mencari dan menemukan posisi Collin dan Sophie tengah bicara. Cass lalu mengambil posisi yang paling mudah baginya untuk mengawasi keduanya.
"Aku akui aku memang telah melakukan kesalahan, tapi aku tidak bisa membantah saat Ayahku memintaku bertanggung jawab pada Angelica. Sesungguhnya aku tidak pernah mencintai dia, aku hanya mencintaimu," ujar Collin dengan wajah separuh memelas. Sophie makin memandang Collin dengan perasaan terluka. Ia benar-benar tidak menyangka jika Collin akhirnya membuangnya dan menikahi wanita lain.
"Bagaimana aku bisa percaya padamu, Collin? Kamu meninggalkan aku tiba-tiba. Kamu juga membohongiku. Kamu bilang kamu akan menyusulku ke Roma, tapi nyatanya kamu malah menikah dengan wanita lain!" tukas Sophie dengan nada suara bergetar. Ia merasa sakit dan kecewa pada Collin dan Sophie tidak bisa menutupinya sama sekali.
"Berikan aku waktu. Aku akan memperbaiki semuanya ..."
"Bagaimana caranya? Memangnya apa yang akan kamu lakukan?" tukas Sophie memotong cepat. Terbersit rasa menyesal di hati Sophie saat ia bersedia datang mengikuti permintaan Collin untuk bicara dengannya.
"Aku akan bercerai dengan Angelica setelah anak kami lahir," ujar Collin dengan nada lebih rendah. Mata Sophie membesar seketika kala mendengar hal tersebut. Bagaimana caranya Collin bisa berpikir seperti itu?
"Apa? Kamu bilang kamu akan bercerai?" sahut Sophie dengan nada kaget dan agak besar. Cass ikut mendengarnya dari meja tempatnya memperhatikan keduanya. Dagu Cass naik dan seketika ia marah. Ternyata benar yang ucapkan oleh Angelica. Sophie akan membuat Collin bercerai dari Angelica dan merebut pria itu. Jika hal itu terjadi, Angelica tidak akan mendapatkan apa pun dari warisannya.
"Sophie, aku sudah bilang jika pernikahan ini hanya sementara," ujar Collin terus melanjutkan bujukannya agar Sophie bisa luluh padanya.
"Tidak, Collin! Kamu sudah memilih dia!" bantah Sophie tidak mau melibatkan diri.
"Tapi aku mencintaimu dan aku akan membuktikan jika cintaku tidak berubah sama sekali!" potong Collin lalu meraih tangan Sophie dan menggenggamnya. Mata Cass langsung membesar kala melihat adegan itu. Terlebih Sophie tidak menampiknya sama sekali. Ia bahkan membiarkan Collin tetap memegang sebelah tangannya tersebut.
"Percayalah padaku. Semua ini tidak akan lama. Berikan aku waktu beberapa bulan saja sampai aku bisa menceraikan Angelica. Aku janji kita akan kembali bersama," ujar Collin melanjutkan. Sophie seperti terhipnotis. Ia masih bingung akan melakukan atau bersikap seperti apa.
Cass pun bangun dari posisinya untuk berjalan ke arah Sophie dan Collin. Ia bersikap seperti pengunjung biasa yang tidak sengaja bertemu dengan Sophie.
"Sophie? Sayang kamu di sini?" tukas Cass langsung mendekat lalu memegang pundak Sophie. Sophie kaget dan menoleh ke samping. Matanya spontan membesar kala melihat senyuman Cass padanya.
'Bagaimana dia bisa ada di sini?' jerit Sophie dalam hatinya. Sophie masih mematung kala pandangan Cass beralih pada tangan Sophie yang tengah dipegang oleh Collin.
"Apa yang terjadi? Siapa pria ini?" tunjuk Cass dengan sikap kesal. Sophie sadar dan buru-buru menarik tangan Collin darinya. Collin pun mengernyitkan keningnya. Ia belum pernah bertemu dengan Cass sebelumnya.
"Uh, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Sophie masih terperangah dan jantungnya yang berdebar kencang.
"Aku sedang ada janji dengan salah satu temanku. Aku tidak tahu jika kamu di sini Sayang. Padahal aku mencarimu ke galerimu tadi!" Kening Sophie mengernyit kala mendengar Cass menyebutkan galeri. Bagaimana dia bisa tahu?
"Sophie, siapa pria ini?" Collin akhirnya bertanya. Cass langsung memasang mode angkuh seorang kekasih pada Collin.
"Namaku Cass Belgenza, aku adalah kekasih Sophie Marigold!" ucap Cass dengan rasa percaya diri yang tinggi.
"Apa!" sahut Collin dengan mata terbelelak. Ia kaget dan langsung menoleh pada Sophie dengan pandangan tidak percaya. Sophie sontak menggelengkan kepalanya.
"Itu tidak benar!" sahut Sophie cepat.
"Apanya? Sayang kita akan menikah sebentar lagi!" tambah Cass makin menyiram bensin. Collin benar-benar bingung dan terlihat sangat terkejut. Ia tidak pernah menyangka jika Sophie sudah memiliki calon suami.
"Apa! Apa yang kamu katakan!!" pekik Sophie membela diri. Collin yang bingung kini bermain logika. Ia menoleh pada Cass yang sepertinya datang begitu mencurigakan.
"Jangan membual, Tuan! Sophie adalah kekasihku!" tukas Collin mulai panas dan bangun dari duduknya. Cass mendelik dengan pandangan mulai kesal. Sementara Sophie makin bingung dengan perkataan Collin yang malah mematik api.
"Apa? Kamu berani mengakui jika wanita ini adalah kekasihmu? Aku peringatkan padamu, Tuan! Aku dan Sophie akan segera menikah, aku akan melamarnya secara resmi pada orang tuanya minggu ini! jadi jangan sembarangan bicara!" Cass menyemburkan kebohongan yang tidak ia rencanakan untuk memukul mundur Collin darinya.
Sophie makin kaget dan seketika tidak bisa berkata-kata. Apa yang sudah dilakukan pria asing ini pada Sophie?
"Tidak mungkin! Tidak mungkin, Sophie menikah denganmu! Aku bahkan belum pernah melihatmu!" Collin makin marah dan menunjuk Cass yang tersenyum penuh keangkuhan.
Cass malah balik tertawa dan langsung menarik pinggang Sophie padanya. Sophie yang kebingungan makin kaget.
"Katakan padanya jika kita akan menikah, Sayang!" ujar Cass menggeram pelan dan memandang wajah Sophie begitu lekat. Matanya tajam menusuk dan napasnya memburu seolah ia tengah bergairah menatap Sophie.
Sophie yang tidak terlibat dalam rencana Cass hanya diam saja. Cass lalu menaikkan ujung bibirnya dan mencumbu Sophie tepat di depan Collin.