"Mau minum apa?"
"Apa saja. Erik, apa kamu dan Laura sedang berkencan sebelum aku datang. Maaf jika aku mengganggu, harusnya aku menghubungimu dulu." Erikkson menggelengkan kepalanya tengah mengambil dua botol bir untuknya dan Jayden dari kulkas.
"Tidak apa-apa. Laura memang sudah mau pulang." Erikkson memberikan satu botol bir pada Jayden dan ia memegang satu. Keduanya lantas duduk di sofa yang sama.
"Sepertinya ada yang terjadi ya?" Erikkson menghela napas panjang dan menyandarkan punggungnya.
"Aku melakukan kesalahan ..."
"Apa?" Erikkson menoleh pada Jayden dengan raut wajah gundah.
"Aku menyebut pernikahan!" Jayden tertegun untuk beberapa saat lalu ikut minum bersama Erikkson. Mereka diam untuk beberapa menit sampai mulut iseng Jayden kembali menyeletuk.
"Maksudmu kamu melamar Laura?" Erikkson menoleh lagi pada Jayden dan diam.
"Bukan, itu ..." Jayden menaikkan kedua alisnya seolah ia tengah bertanya atas apa yang terjadi.