Kedua sekuriti langsung menutup pintu gerbang itu. Bu Maya dan Pak Herman duduk di jalanan.
"Pak ini salahmu, aku sudah bilang gak usah nyuri segala"ucap Bu Maya.
"Kau juga setuju kemarin"ucap Pak Herman.
"Kita mau tinggal dimana coba, mana uangku habis untuk shopping terus"ucap Bu Maya.
"Apalagi aku, semua habis dimeja judi"ucap Pak Herman.
"Hasil penjualan rumah dan mobil kita mana?"tanya Bu Maya.
"Kita sudah membaginya berduakan minggu lalu, ya dah habis"ucap Pak Herman.
"Kau sih judi terus Pak"ucap Bu Maya.
"Kau juga shopping dan belanjaain temen-temenmu"ucap Pak Herman.
"Kita harus gimana sekarang?"tanya Bu Maya.
"Merengek sama Kirana lagi"ucap Pak Herman.
"Iya kau betul, nanti kita temui Tasya, anak bodoh itu pasti tak tega"ucap Bu Maya.
"Sekarang kita nyari dulu tempat tinggal"ucap Pak Herman.
"Oke"ucap Bu Maya.
Sementara itu Tasya menemui Erland yang sedang duduk disofa ruang keluarga itu.
"Pa, bolehkah aku bicara sama Papa?"tanya Tasya.