Anak buah Pak Matteo keluar dari ruangan itu.
"Bos besar haruskah bisnis disangkut pautkan dengan masalah pribadi?" tanya Taren.
"Sampai aku mati, Bos Taren yang terhormat tidak boleh bekerjasama atau memiliki hubungan apapun dengan Erland Dewangkara. Kau hanya boleh menghancurkannya," sahut Pak Matteo.
"Sebegitu bencikah Bos besar pada Erland Dewangkara, sampai puluhan tahun masih juga menjaga kebencian itu," jawab Taren.
"Kau hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa, ikuti perintah dan aturanku kalau kau masih ingin duduk dijabatanmu sekarang ini"ucap Pak Matteo.
Dia berdiri dan berjalan sampai di samping tubuh Taren.
"Jangan bermain api denganku anak muda, aku tahu wanita yang kau sukai, jika kau masih ingin dia hidup, bermainlah sesuai kemauanku"ucap Pak Matteo.
Dia tersenyum meninggalkan ruangan itu. Sementara itu Taren hanya terpaku dan membisu seolah dia sedang tersambar petir di siang hari.
"Seperti biasa dia terus menekanku"ucap Rehan.