"Kenapa kau tertawa? Kau tidak tahu rasanya patah hati makanya tertawa seperti itu," ucap Adzkiya. Dia berpikir laki-laki itu belum pernah merasakan rasanya jatuh cinta dan patah hati. Itu sebabnya dia mau tertawakan apa yang dikatakannya.
"Aku sudah pernah ada di posisimu. Merasakan jatuh cinta dan patah hati. Tapi bukan berarti aku mau mati karena semua itu. Jika aku matipun hanya karena satu alasan," sahut Gio. Dia tidak ingin mati sia-sia. Hanya untuk seorang manusia. Apalagi manusia di matanya memiliki kesalahan dan dosa. Untuk apa dia melakukan hal yang tidak berguna seperti itu. Yang nantinya akan merugikan diri sendiri.
"Alasan apa?" tanya Adzkiya. Dia ingin tahu alasan apa yang akan membuat Gio ingin mati kalau bukan karena cinta dan patah hati.