"Jangan keluyuran malam lagi, udah mau jadi bapak loh," sindir Sisilia.
"Gak dong, semenjak sama sayangku Elina aku dah tobat dari keluyuran, betah di rumah, iyakan sayang?" tanya Erland.
Arisha tersenyum dan mengangguk.
"Kalau Erland macam-macam biar nenek hukum," ujar Victoria.
Arisha tersenyum.
"Siapa juga yang akan macam-macam, udah happy juga sama Elina dan Erland junior," sahut Erland.
"Ya kali kau belum juga tobat, tadinya mau nenek pukul pakai panci sama wajan," ledek Victoria.
"Parah, masa mau dipukul pakai panci dan wajan, cucu nenek loh," ujar Erland.
Arisha tersenyum.
"Berarti harus syukuran, biar berkah, kehamilan Elina berjalan lancar," ujar Victoria.
"Iya Nek, kita adakan syukuran mengundang anak yatim piatu," ujar Erland.
"Ide bagus tuh," sahut Sisilia.
Mereka semua bahagia dengan kehamilan Arisha. Terutama Erland. Dia senang sekali ada buah cintanya bersama Arisha di perut datarnya Arisha yang nanti akan bertumbuh menjadi besar.
