Safira kembali menelpon putrinya. Untung kali ini teleponnya diangkat Arisha.
["Assalamu'alaikum."]
["Wa'alaikumsallam."]
["Kamu baik-baik sajakan Nak?"] Dari tadi Sahira begitu khawatir dengan keadaan anaknya. Dia memiliki firasat yang tidak baik pada Putri semata wayangnya itu.
["Alhamdulillah baik Bu."]
["Syukurlah kalau begitu. Ibu lega mendengarnya."] Sahira senang mendengar kabar anaknya baik-baik saja. Setidaknya dia bisa tidur dengan tenang dan tidak lagi memikirkan hal-hal yang aneh-aneh.
["Ibu belum tidur?"]
["Tadi ibu kebangun. Terus perasaan ibu gak enak. Ibu takut terjadi sesuatu padamu Nak."]
["Alhamdulillah aku baik-baik saja. Ibu tidak perlu khawatir."] Arisha tidak bisa memberitahu pada ibunya keadaan yang sebenarnya terjadi. Dia tidak ingin membuat ibunya khawatir apalagi mereka tidak tinggal bersama.
["Alhamdulillah, sekarang kau ada dimana?"]
["Di rumah Bu. Mau tidur."]
["Ya sudah, beristirahatlah Nak! Selamat malam!"]
["Iya Bu. Malam juga!"]