Chereads / I'm Not Your Cinderella / Chapter 5 - 5. Lepaskan Aku

Chapter 5 - 5. Lepaskan Aku

Camelia sudah berada di sebuah ruangan yang sudah dipenuhi oleh orang-orang yang berpakaian begitu indah. Dia tidak mengira jika dirinya akan menghadiri sebuah pesta yang mewah bersama dengan Danastri karena selama ini dia selalu menolak jika sang sahabat memintanya untuk ikut menghadiri sebuah pesta.

"Aku akan menemui seseorang kamu nikmati saja pesta malam ini oke," Danastri berkata kepada Camelia sembari tersenyum dan dia berjalan meninggalkannya.

Camelia melihat kepergian sang sahabat dan dia juga melihat Danastri sedang berbicara dengan seorang pria dan seorang wanita. Dia berpikir mungkin mereka berdua adalah rekan bisnis dari sang sahabat, dia pun memutuskan untuk menikmati pesta malam ini sembari menunggu sang sahabat selesai dengan urusannya.

Dia mengambil segelas minuman dan berjalan beberapa langkah menjauh dari meja yang sudah tertata rapi minuman dan camilan. Camelia melihat semua orang begitu menikmati pesta malam ini dan dia merasa jika dirinya tidak pantas berada di dalam pesta ini.

"Mereka terlihat begitu berkelas," gumam Camelia yang mulai tidak percaya diri dengan dirinya sendiri yang merupakan wanita miskin yang bahkan untuk makan pun dia harus bekerja keras.

Camelia berjalan menuju ke luar dan dia melihat ada sebuah kolam renang kecil, di sana tidak terlihat saru orang pun dan itu membuatnya merasa nyaman. Dia lebih memilih berada di sana dibandingkan di dalam ruangan yang hanya dipenuhi dengan orang-orang yang sedang memperlihatkan kekayaannya. Dia berdiri dengan santainya sembari menikmati malam ini dan meminum sedikit demi sedikit minuman yang ada di gelasnya.

"Apa kau bosan dengan pesta malam ini?" tanya seseorang kepada Camelia.

Camelia langsung membalikkan tubuhnya dan dia melihat ke arah orang yang bicara dengannya. Dia melihat seorang pria yang sedang berjalan mendekat ke arahnya dan pria itu akhirnya menghentikan langkahnya setelah berada di hadapannya.

Pria itu memandang Camelia dan dia tersenyum lalu dia mengulurkan tangannya dan hendak menyentuh dagu Camelia. Namun, dengan cepat Camelia menepis tangan pria itu dan dia memutuskan untuk pergi dan menjauh dari pria yang terlihat sedikit mabuk itu.

"Jangan pergi temani aku di sini," Pria itu berkata sembari memegang tangan Camelia.

Dia menarik tangan Camelia sehingga tubuh Camelia berada di dalam pelukannya, dia mencium aroma tubuh wanita yang ada di dalam pelukannya. Senyumnya muncul dari ujung kedua bibirnya karena dia sangat menyukai wangi tubuh Camelia.

"Lepaskan aku," Camelia berkata sembari berusaha untuk melepaskan dirinya dari pria yang tidak dia kenal.

Sekeras apa pun Camelia berusaha untuk melepaskan dirinya, dia tidak bisa lepas karena pria itu semakin erat memeluknya. Namun, dia tidak menyerah dan terus berusaha untuk melepaskan dirinya karena dia yakin pria itu memiliki niat buruk kepadanya.

"Aku akan membayarmu untuk menemaniku dan kamu tidak perlu berpura-pura lagi," Pria itu berkata dengan nada menggodanya sembari mencium aroma rambut Camelia.

Camelia terpaku sejenak saat mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu dan beberapa detik kemudian dia tersadar lalu dia mendorong pria itu dengan sekuat tenaga. Dia tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh pria itu yang menyiratkan jika dirinya adalah seorang wanita murahan yang bisa dibayar dengan sejumlah uang.

"Kau pikir aku wanita murahan hah?" tanya Camelia kepada pria itu setelah dia berhasil melepaskan dirinya dari pelukan pria itu.

Pria itu tersenyum dan dia mengatakan jika dirinya hafal benar dengan wanita miskin yang masuk ke dalam pesta malam ini. Dia merasa yakin jika wanita seperti Camelia sedang bermain tarik ulur dengannya agar mendapatkan sejumlah uang yang sangat besar. Dia terus mengatakan hal-hal yang membuat Camelia begitu buruk dan berpikir jika wanita murahan seperti Camelia tidak pantas untuk menolaknya.

Dia maju beberapa langkah dan memandangi Camelia yang terlihat sangat kesal dan juga sedih tetapi pria itu berpikir jika semua itu hanya sandiwara saja. Pria itu kembali mengatakan beberapa hal yang bisa membuat wanita penyuka uang bertekuk lutut di bawah kakinya dan akan melakukan apa saja yang dia inginkan.

"Aku bukan wanita murahan seperti apa yang kau ucapkan tadi," Camelia berkata dengan nada penuh dengan rasa kesal.

Camelia pun memutuskan untuk pergi karena dia yakin pria itu tidak akan berhenti mengatakan hal buruk kepadanya. Dia juga merasa jika pria itu sudah mabuk sehingga tidak bisa berpikir dengan jernih.

Pria itu melihat Camelia yang sudah pergi beberapa langkah dan dia pun berjalan dengan cepat, dia berniat menarik tangan Camelia tetapi dia malah merobek gaun yang dikenakan oleh Camelia. Apa yang dilakukan oleh pria itu membuat Camelia semakin takut dan dia berusaha untuk melindungi tubuhnya.

"Sudah aku katakan temani aku dan aku akan membayarmu," Pria itu kembali berkata setelah dia bisa memeluk Camelia.

Camelia terus berontak dan dia pun berteriak untuk meminta pria itu melepaskannya tetapi pria itu tidak melepaskannya dan berusaha untuk menciumnya. Dia berusaha dengan cukup keras untuk menghindari apa yang dilakukan oleh pria itu.

"Tolong," pekik Camelia sembari berusaha melepaskan diri tetapi pria itu tidak ingin melepaskannya.

Dia terus berteriak meminta tolong dan tidak ada yang datang untuk menolongnya tetapi dia tidak menyerah dan terus saja berusaha untuk melepaskan diri. Dia tidak akan pernah menyerahkan tubuhnya kepada pria berengsek seperti itu.

"Lepaskan dia!" pekik seseorang sembari berjalan cepat menuju Camelia.

Orang itu menarik jas pria itu dengan sangat kuat sehingga terlepas dari Camelia, dia merasa kesal dengan apa yang dilihatnya. Dia pun menampar wajah pria itu karena sudah melakukan hal yang buruk kepada Camelia.

"Hentikan memukulnya karena kamu bisa terluka, Danastri," ucap Camelia yang melihat sang sahabat yang terus memukul pria yang sudah berbuat tidak senonoh kepadanya.

Pria itu mendorong Danastri dan berkata, "Wanita itu yang sudah menggodaku terlebih dahulu dan dia bersandiwara melakukan ini karena ingin uang yang begitu besar dariku."

Dia terus mengatakan semua hal yang menyudutkan Camelia dan berusaha untuk membela dirinya. Ada beberapa orang yang mulai percaya dengan apa yang dikatakan olehnya dan dia merasa senang karena kali ini dirinya tidak terlalu malu dengan kegagalannya.

"Kau bohong. Aku tidak pernah meminta uang kepadamu dan bersedia melayanimu," Camelia berkata dengan maksud membela dirinya karena dia benar-benar tidak melakukan hal itu.

Namun, dia mendengar perkataan beberapa orang yang tidak percaya dengan apa yang diucapkan olehnya. Mereka lebih percaya kepada pria yang sudah berniat buruk kepadanya, dia merasa sedih akan hal itu dan air matanya pun menetes ke luar membasahi kedua pipinya.

"Siapa yang sudah membawa wanita murahan seperti itu ke dalam pesta ini?" ucap seseorang dengan nada menghina dan itu sangat menyakitkan bagi Camelia.