Camelia menatap sang nenek yang ada di depannya dan dia berpikir jika sang nenek sama sekali tidak berubah dan masih sama seperti dulu. Meski sebenarnya dia tahu jika sang nenek sama sekali tidak akan bisa berubah dan masih akan terus menyulitkan sang ibu. Namun, dia terpaksa pergi untuk menjadi lebih baik dan sekaligus menghindar beberapa tahun dari Cornelius.
"Iya, aku akan pergi," jawab Camelia atas pertanyaan sang nenek.
"Kamu memang putri dan cucu yang egois. Kamu mau pergi begitu saja meninggalkan kami berdua dalam keadaan sulit? Setidaknya kamu meminta pada ayahmu untuk memberikan sebuah rumah, mobil dan biaya hidup untuk kami berdua," ujar sang nenek dengan kesal karena hari ini dia kalah bertaruh dengan teman-temannya.
Camelia hanya bisa menggelengkan kepalanya saat mendengar apa yang dikatakan oleh sang nenek, dia tidak habis pikir mengapa sang nenek bisa menginginkan semua itu. Dia pun semakin penasaran mengapa sang ibu tidak mau menerima semua hal yang diberikan sang ayah.
'Apakah ini salah satu Ibu tidak mau menerima usulan ayah?' tanya Camelia di dalam hatinya sembari melihat ke arah sang ibu yang terlihat menghela napasnya.
Sang nenek terus saja mengatakan apa yang seharusnya dilakukan oleh Camelia yang memberikan semua hal yang diperlukan olehnya dan juga Amalia. Dia tidak akan tinggal diam begitu saja sang cucu pergi melanjutkan pendidikannya tanpa menyimpan sejumlah uang untuknya.
"Bu, apakah belum belum cukup semua yang sudah Ibu terima dari ayahnya Camelia?" tanya Amalia kepada sang ibu yang terus saja meminta uang kepada Camelia.
"Belum. Semua itu belum cukup dan aku masih memerlukan banyak uang dan sebuah rumah mewah dengan semua isinya. Aku juga menginginkan beberapa mobil mewah yang bisa aku gunakan ke mana saja," jawab sang ibu atas pertanyaan sang putri.
Camelia hanya menggelengkan kepalanya mendengar semua permintaan sang nenek, dia merasa jika sang ayah wajib memberikan semua hal itu kepada sang nenek. Entah apa yang sudah terjadi dengan sang nenek sehingga menjadi seperti ini dan itu menyulitkannya dan sang ibu.
"Aku tidak bisa memberikan apa yang Nenek inginkan untuk saat ini," Camelia berkata kepada sang nenek.
Dia pun berpikir untuk pergi dari rumah sang ibu agar tidak mendengar terus apa yang dikatakan sang nenek, Camelia mengatakan pada sang ibu untuk menjaga kesehatannya. Dia tidak akan kembali selama beberapa tahun dan akan menghubunginya melalui sambungan telepon.
"Pergilah dan kamu harus ingat untuk fokus pada pendidikanmu saja dan jangan memikirkanku," Sang ibu berkata kepada Camelia sembari tersenyum meski hatinya saat ini sedang menangis.
"Jagalah kesehatanmu, Bu," sambung Camelia.
Setelah mengatakan itu dia pun beranjak dan berjalan ke luar dari rumah, dia mendengar sang nenek berteriak memanggil namanya. Namun, Camelia mengabaikannya karena dia tidak ingin mendengar perkataan sang nenek yang menyayat hati jika tidak dipenuhi semua keinginannya.
Camelia terus berjalan hingga ke luar dari gang rumahnya dan dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang yang merupakan sopir sang ayah. Dia meminta sang sopir untuk menjemputnya sekarang karena dia sudah berada di tempat di mana sang sopir menurunkannya tadi.
Tidak begitu lama sang sopir pun sudah berada di depan Camelia karena dia memarkirkan mobilnya tidak terlalu jauh. Camelia pun langsung masuk ke dalam mobil itu tetapi terhenti karena ada seseorang yang memegang tangannya dan dia pun melihat siapa orang yang sudah memegang tangannya.
"Nenek," ucap Camelia saat mengetahui yang memegang tangannya adalah sang nenek.
"Sudah aku katakan jika aku belum selesai bicara denganmu," timpal sang nenek dengan nada kesal lalu dia melihat ke arah mobil yang hendak dinaiki oleh Camelia.
Sang nenek menginginkan mobil itu dan dia harus mendapatkan sebuah mobil mewah yang lebih dari yang dilihatnya. Jika tidak dia juga tidak masalah mendapatkan mobil yang ada di depannya itu dan tambahan uang untuk membayar tiket berlibur.
Camelia melepaskan tangannya dari cengkeraman sang nenek dan dia pun memegang tangannya karena terasa nyeri. Dia berusaha untuk bersikap tenang agar tidak membuat keributan dan membuat semua orang berkumpul menonton apa yang terjadi antara dirinya dengan sang nenek.
Sang nenek pun langsung menjambak rambut Camelia lalu berkata, "Katakan pada ayahmu itu penuhi semua keinginanku atau jika tidak aku akan menghancurkan semua yang sudah dia miliki."
"Nyonya, sebaiknya Anda melepaskan tangan Anda jika tidak Anda akan menyesal," ucap sang sopir saat melihat sang nona yang kesakitan.
"Katakan pada tuanmu itu untuk menemuiku jika tidak aku akan menghancurkannya," timpal sang nenek sembari mendorong Camelia dengan sekuat tenaga sehingga terperosok ke dalam mobil.
Sang nenek membalikkan tubuhnya lalu berjalan meninggalkan Camelia dan bergumam, "Aku akan memiliki apa yang aku inginkan dan tidak akan ada yang bisa menghalanginya."