"Ya, katakan saja, Sayang. Aku tidak akan marah jua," jawab Raymond dengan pasrah.
"Sebenarnya, aku yang sudah menyembunyikan Desi, Mas. Aku menyembunyikannya di dalam ruangan rahasia kita," ucap Divya dengan wajah yang sudah merunduk.
Raymond mulai mengerutkan dahinya setelah mendengar ucapan tersebut. "Kenapa? Kenapa kamu harus membohongi semua orang, Yang?" ucapanya penuh dengan penekanan.
Divya mulai menelan salivanya dengan berat. "Aku melakukan hal ini untuk melindunginya, Mmas. Dia ingin dibunuh oleh mereka. Devan, Zeline dan Kenzo sudah bersekongkol untuk melakukan hal itu. Kita harus melindunginya dari jeratan mereka. Aku merasa kasihan dengannya, Mas. Apa yang sudah aku alami saat bersama dengan Mas Devan tidak seberat yang sudah ia rasakan."
"Iya, tetapi kamu juga tidak perlu terlibat. Aku sudah mengatakannya kepada kamu, Sayang! Kenapa kamu masih saja mau membantu orang yang akan membuat psikis terganggu? Aku sudah mengatakan─"