Divya juga tidak menolak tindakan kekasihnya. Ia sudah sangat paham jika melakukan sebuah penolakan, pria itu akan semakin membuatnya malu. Setelah sampai di tempat penginapan, ia juga tidak menyangka kalau ruangan itu sudah dipenuhi dengan bunga-bunga mawar yang indah. Sudah seperti ruangan untuk berbulan madu.
"Mas, kamu yang sudah memesannya, ya?" tanya Divya dengan tatapan yang sudah terlihat sangat menggemaskan.
Raymond masih sibuk melepaskan pakaiannya yang sudah terlihat sangat resah. "Hm, aku sengaja melakukannya karena sudah melakukan sebuah kesalahan tadi. Kamu suka dengan hal ini?"
Divya juga mulai membuka pakaian pelapisnya. "Aku tidak merasa kecewa atau apa pun, Sayang. Aku sangat menyukai semuanya. Hm, tetapi kenapa kamu melakukan hal ini?"
Raymond mulai mengambil dua kimono putih untuk pakian smenetara. "aku melakukan hal ini untuk meringankan rasa keresahanmu kemarin. Bukanya kamu menginginkan sebuah liburan?"