Nona dan Dea selesai mengganti pakaiannya. Selama mereka ada di toilet, kedua sama sekali tidak ada berbicara apa pun. Hening dalam kesengsaraan karena ada ucapan yang tak dapat dikeluarkan.
Setelah mengatakan laki-laki itu bukan ayah Dea, Nona jadi merasa makin bersalah. Padahal dia tahu jawaban itu bukanlah yang diinginkan anaknya. Namun Nona tidak bisa berkata yang sebenarnya pada Dea.
"Ayo kita pulang De, Mami masih ada urusan." Nona menggandeng tangan Dea berjalan menuju mobil. Hati Nona terasa seperti diremas kala melihat Dea menoleh ke kiri dan kanan, seakan mencari seseorang. Anaknya itu pasti sedang mencari orang yang tadi.
Waktu Nona melihat mobilnya, di spion samping tergatung sebuah tas yang berisi kotak makanan. Nona menoleh ke kiri dan kanan tapi tidak menemukan siapa pun. Dia mengeluarkan kotak makan itu dari tas dan menemukan kertas di sana.
'Maaf, soal bajunya.'
-Malik
"Itu apa Mi?" tanya Dea perlahan.