Jemmi terbangun karena mengalami mimpi buruk. Keringat bercucuran dari dahi sampai ke dadanya yang tidak mengenakan apa pun. Matanya melihat ke arah sekeliling.
Dia terbangun bukan di kamarnya, melainkan di kamar orang lain. Suara shower yang dari tadi di dengarnya kini berhenti. Jemmi menoleh ke arah meja rias, di sana ada dompet milik orang yang punya kamar ini.
Jemmi segera bangkit dari tempat tidur dan mengambil dompet itu. Dibukanya dan di sana dia melihat benda yang dicari. Benda miliknya yang sudah lama berada di dalam dompet itu. Kartu ATM dan kartu kredit kini kembali di tangannya. Jadi, jika nanti Jaya menanyakan kartu-kartu ini, Jemmi bisa langsung memberikannya.
"Beby, kamu ngapain sama dompet aku?"
Jemmi menutup kembali dompet Erlin dan diletakkannya kembali. Sambil menunjukkan kedua kartu yang diambil tadi dan Jemmi berkata, "Aku harus ambil ini lagi."
"Kenapa?!" Erlin terlihat panik dan melangkah maju mendekati Jemmi. "Apa kamu enggak sayang lagi sama aku?"