Chereads / Pelangi Surga / Chapter 2 - PERGI MEMBAWA MASALALU

Chapter 2 - PERGI MEMBAWA MASALALU

Haidar yang sudah memantapkan hatinya untuk melanjutkan S2 di Jakarta. Segala persiapan telah dia penuhi termasuk berkas berkas yang telah dia siapkan tinggal menunggu waktu  keberangkatan saja ke jakarta.

Seharusnya ada temannya zein ada disampingnya bersama-sama kuliah mengejar gelar Doktor,namun tuhan berkata lain dia harus meninggalkan terlebih dahulu dan meinggalkan sebuah buku kecil yang berisi diary sehari harinya.

Datang seorang wanita separuh baya dari belakang pintu kamar, dengan kerudung yang panjang menguntai dan berpakain muslimah.dia adalah malaikatku

"Haidar kamu udah persiapkan segala sesuatu nya?"gerutu ummi wanita yang hero dalam hidup Haidar.

"Sudah ummi,semua sudah siap."Jawab Haidar.

"Haidar apakah kamu harus kuliah di jakarta?disini juga banyak tempat kuliah yang bagus untuk kamu ambil gelar doktor disini?" perkataan ibu yang memelas padaku

"Ummi,aku sudah memantapkan niat dan tekadku, untuk melanjutkan S2  di jakarta."Jawabku sambil meyakinkan Ummi yaang selalu khawatir pada ada sulungnya.

"Ummi pasti kesepian,sering-sering pulang yah."Lanjut ummi sambil mengusap punduknya

"Iyah ummi,insyaalloh.setiap libur pastii Haidar sempatkan untuk pulang."Sambil pada ummi

"Haidar,hati-hati di sana yah,jakarta beda dengan Semarang.Jagalah nama baik keluarga yah."Nasehat seorang ibu.

"Iyah Ummi.Insyaalloh Haidar selalu menjaga itu"Haidar tersenyum pada ummi seraya menyakinkannya

"Carilah kost yang aman yah.Dan juga jangan lupa solat.Solat adalah penolongmu Haidar."Dia menasehati anaknya dengan lemah lembut.

"Iyah ummi,Haidar akan selalu ingat pesan ummi"Haidar sambil memeluk ummi dan ummi membalas nya dengan hangat sehangat pelukan seorang ibu pada anaknya.

"Ummi jaga kesehatan yah,lagi pula disini ada Aisyah menemani ummi"Lanjut haidar pada ummi

Tak lama dari itu gadis remaja yang berkerudung panjaang dan bermuka cantik seperti parasnya bidadari berdiri dibelakang Ummi

"Aisyah jaga Ummi yah,abang mau berangkat dulu"lanjutnya pada aisyah

"Iyah bang,hati hati di jalan"tegas Aisyah

Akupun memeluk ummi dan Aisyah,tiba tiba ummi meneteskan air mata dan matanya yang memerah dan berkaca kaca membuat haidar meninggalkannya

"ummi jangan menangis,aku Cuma sebentar aku usahakan,aku cepat lulus dengan nilai terbaik"Anaknya lebih menyakinkan  ummi sambil menyeka air mata yang membasahi pipinya

"Assalamualaikum,ummi aisyah!!"Haidar pergi meninggalkan rumah kecil itu,dengan sangat berat namun aku melakukannya.

"Waalaikumussalam."Jawab mereka.

Kereta ... selalu padat dengan ribuan orang yang menumpuk yang akan melakukan perjalan lintas kota.Haidar lebih memilih memakai kereta api dibanding membawa mobilnya karna mobil itu satu satunya kendaraan yang di bisa di pakain dirumah itu.biarlah umminya saja yang memakainya untuk keperluannya kalau nanti sudah di kota jakarta biarkanlah haidar mau ke mana mana biar naik angkutan umum saja.disana banyak busway dan kereta api bawah tanah dan juga disana sudah ada mrt dan lrt jadi mudahlah mungkin untuk bepergian kemana mana.sahutnya haidar dalam batin

Stasiun kereta masih seperti dulu,hanya sedikit perubahannya kalau dulu masih banyak orang orang yang nekat yang naik di atas keereta nya tapi kalau sekarang mungkin sudah berkurang walaupun masih ada saja penumpang yang nakal yang mungkin saja membahayakan orang lain

Haidar pun langsung memesan tiket keberangkatan menuju jakarta,jarak yang akan dia tumpuh, terbilang akan melelahkan dan memakan waktu seharian,untuk itu haidar yang selalu membawa novel kesukaanya itu yang saat ini sering ia baca,di waktu senggang.

Awalnya Haidar hanya duduk sendirian namun tak lama dari situ,ada seorang wanita dengan syal Merah hati di lehernya dengan memakai baju hangat agak sedikit ketat.ia memakai pakaian berwarna biru tua,celananya jeans biru tua selaras dengan baju yang di pakainya dan menenteng tas carer yang berukuran 45L yang terlihat sangat berat."wanita yang terlihat cantik mungkin lebih cantik dari ratu cleopatra yang ada mesir"gumamnya dalam hati

"Punten mas,saya numpang duduk disini."Dengan logat jawa nya wanita itu meminta untuk duduk didepannya

"Iyahh silahkan mbak"Haidar mempersilahkan Wanita itu untuk duduk di depannya karna  kebetulan masih kosong tidak ada orang yang mengisi.

Haidar yang berusaha mengalihkan pandangannya dari sosoknya karna takut bila ia menatap atau memandangnya saja haidar bisa membuat dirinya tak nyaman dan itu tidak ingin terjadi,Ia ingin aman aman saja saat perjalanan  ini.

Haidar berusaha sebisa mungkin,mengalihkan pandangan ke jendela,dan melihat sekitaran pemandangan kota kota dan bangunan,suasa itu sangat canggung baginya.

Setelah beberapa lama dia di kereta Api, pandangannya hanya melihat keluar jendela dan melihat kota yang ia tinggalkan untuk sementara. Selang berapa lama,matanya di suguhkan dengan hamparan pemandangan, tumbuh-tumbuhan yang hijau yang dapat memanjakan mata yang melihatnya.

Tak tahu,sudah berapa lama Haidar  tak bepergian menggunakan angkutan umum seperti ini.mungkin terkahir kali ketika Haidar pergi ke jakarta bersama umminya,itupun bepergian berlibur disaat keluarganya, masih utuh tidak seperti  sekarang.kehilangan seorang ayah yang begitu berjasa dan orang yang hebat dalam hidupnya.ayahnya meninggal saat usianya masih remaja,dia terkena serangan jantung setelah usianya menginjak 63 tahun sungguh kematian yang menyedihkan.

Mungkin umur  ayahku sama seperti umur nabi muhammad.wafat pada umur 63 tahun.batin Haidar

Haidar dan adiknya Aisyah sangat merasa ditinggalkan apalagi saat itu Aisyah masihlah sangat kecil tidak mengerti apa yang terjadi ia masih polos dan lugu.

Pesan ayah kepadanya yang selalu teringat adalah. "Jadilah lelaki yang jujur dan bertanggung jawab,karna fitrah laki laki adalah di liat tanggung jawabnya."Ayah haidar selalu menasehatinya.

jujur Haidar selalu merindukan sosok itu.Disaat di tinggalkan ayahnya, sahabatnya Zein selalu ada di sampingnya dia selalu mengobati luka dan selalu menghiburnya, namun sekarang Zein telah pergi dahulu meninggalkan sejuta catatan kecil dalam hidupnya..

Tak terasa di perjalanan menuju jakarta sudah sekitar satu jam dan di antara Haidar dan wanita itu tidak sepatah kata pun kami lontarkan.karna tak ada yang lagi bisa haidar lihat,ia pun berinisiatif untuk menyapanya dahulu.

"Mbak kayanya mau kegunung yaah,mau mendaki?"Tanya haidar pada nya memecahkan keheningaan.

"Enggak kok mas"jawabnya  dengan singkat,sambil melontarkan senyuman

"Ohh,kirain mau mendaki,saya mau pulang ke rumah teman."sambil sendikit memberikan senyuman manis

"Mas sendiri?mau kemana?"Tanya wanita itu padaanya.

"Saya mau kuliah mbak"Haidar menjawab dengan santai sambil melontarkan senyuman manis

"Ohh gitu,ngambil jurusan apa mas?"tanya wanita itu kembali

"Lebih baiknya sebelum saya menjawab pertanyaan itu, perkenalkan dulu saya Haidar" diapun memberanikan untuk meminta perknalan diri padanya sambil menyapakan tangan pada wanita itu.

"Oh iyah,perkenalan saya Mila"Sambil membalas sapaan,kami berjabat tangan tanda memperkenalkan diri.

"Aku masuk jurusan sejarah"Lanjutnya padanya menjawab pertanyaan awal

"Ohh sejarah"jawabnya singkat

"Mbak Mila,kuliah juga?"Haidar bertanya kembali padanya.

"Jangan mbak dong,Mila ajah,serasa saya tua kalau di panggil tua"dengan senyuman yang ia berikan mungkin haidari bisa berteman dirinya mungkin.

"Okke,mi mila!"Nampaknya haidar  sedikit gelagap menyebut namanya

"Kenapa kok gitu manggilnya"Dia tertawa kecil sambil tangannya menutup mulutnya.

"Ngak kok,sedikit grogi kurang biasa saja"Haidar menjawab kembali sambil senyum manis

Haidar dan mila pun berkenalan,entah apa yang tuhan tuliskan untuknya,Haidar tidak tau apa yang akan ia hadapi kedepannya.Namun yang pasti aku sedang tidak ingin memadu kasih.lebih baik haidar berteman dengannya walaupun cantik tetapi kalau hati sedang tidak menerima apalah daya..pintu ini masihlah tertutup rapih belum ada kunci yang bisa membukanya.

Biarlah tuhan yang menjawabnya haidar hanya akan menjalaninya semampunya dengan ikhlas.

Haidar dan mila bertukar cerita satu sama lain,terlihat Mila orangnya baik dan juga dia lembut,enak juga dibawa ngobrol dengan alur apa saja."semoga aku tidak merasakan nyaman dengannya"gumam Haidar dalam bathin.