Dari dalam kamar, Lucia bisa mendengar seluruh percakapan kedua orangtuanya dengan jelas. Lucia berpikir apakah laki-laki yang akan dijodohkannya adalah orang yang sama dengan Arya Erlangga atau Arya yang lain?
"Kenapa sih, Papa selalu menjodoh-jodohkan saya dengan laki-laki pilihan Papa?? Waktu itu Kyung Joon, sekarang Arya. Menyebalkan sekali," gerutu Lucia.
"Mereka tidak pernah mengerti perasaan saya, Bertha juga mengkhianati saya!" lanjut Lucia masih mengomel, dia begitu kesal sehingga ia menendang bantal guling sampai jatuh ke lantai. "Gua bukan anak kecil lagi, gua bebas menentukan laki-laki mana yang akan menjadi suami gua nanti!"
Sejak pulang berlibur dari Yunani, Lucia hanya berdiam diri sepanjang hari di kamar, sesekali ia keluar sekadar untuk sarapan, makan siang, makan malam, dan diam-diam menelepon kakak perempuannya-Irene. Saat sore hari tiba, ia mengurung dirinya di kamar karena ayahnya terus-menerus memaksa Lucia agar menikah dengan CEO PT. Nalendra Tekstil itu.