"Dewa, aku muak dengan segala sesuatu yang telah terjadi padaku. Semua orang mengatakan kalau aku amnesia, sedang berakting, dan lainnya. Tapi aku sama sekali tidak lupa ingatan," tandas Arya mendengus kasar.
"Kau memang tidak amnesia, kau hanya melupakan sebagian masa lalu pahitmu. Aku yang memindahkan jiwa kalian ke tubuh asal kalian, tentunya dengan ramuan ajaib yang aku racik sendiri." Ma Shin tersenyum lebar pada Arya, sedangkan pria itu terheran-heran pada seluruh perkataan dewa.
"Oh ... aku tidak tahu harus bersikap bagaimana sekarang. Apa aku harus senang atau menunjukkan kesedihanku padamu??" Arya mengacak kasar rambutnya.
"Kenapa kau berkata begitu? Bukankah tujuanmu berlibur di negeri ini adalah untuk menghindari Ryan juga Diana?" Dewa bertanya, ia mendekatkan wajahnya ke arah Arya.
"Untuk apa aku menghindari mereka?" Arya semakin bingung dengan ucapan Ma Shin tadi.