"Aku tidak peduli dengan semua keahlian yang dimiliki Seung Woo, aku hanya peduli dengan roh-roh jahat yang berkeliaran di Hwangyang. Apa kemunculan mereka disebabkan oleh manusia ataukah iblis tua yang tinggal di Gunung Kangsu?" tanya Ma Won seraya menyumpit sepotong mandu ke dalam mangkuknya.
"Penyebab semua kekacauan yang terjadi akhir-akhir ini di Hwangyang bukan iblis tua yang tinggal di Gunung Kangsu, melainkan iblis lain yang jauh lebih mengerikan dibandingkan si iblis tua itu," beber dewa Seung Woo.
"Kita ber-tiga harus secepatnya menemukan tempat tinggal iblis itu, Ma Won," ujar Ma Shim, mimik wajah dan suara Ma Shim berubah menjadi serius dan berat.
"Tentu, Kak. Aku tidak akan membiarkan iblis manapun mengganggu manusia, maka itu aku memutuskan untuk menatap di Hanyang bersama kalian, sekaligus mempererat tali persaudaraan yang sempat merenggang di antara kita," tutur Ma Won, ucapannya membuat Ma Shim tersenyum sumringah.