"Duh, saya gak kuat, nih," monolog Fiona ketika dia sedang berada di kamar mandi.
Di kamar Louis, Richard berteriak memanggil-manggil baby sitter yang mengasuh Louis.
"Yana ... Yana ... cepat kemari ..."
Saat itu Louis masih belum berhenti menangis sehingga membuat ayahnya kerepotan, sementara Yana sedang memasukkan koper anak-anak ke bagasi mobil Fiona di halaman rumah.
Beberapa saat berikutnya, Richard yang tidak sabar menunggu hingga Yana datang menghampirinya di kamar Louis, bergegas keluar dari kamar, mencari baby sitter itu di ruang keluarga sambil menggendong putranya.
"Yana ke mana, sih? Kenapa dia gak muncul-muncul dari tadi?" ujar Richard kesal. "Saya kan harus berangkat ke kantor."
Saat ia menunggu Yana di ruang keluarga, sekonyong-konyong Fiona muncul di depannya, wajah dan bibirnya pucat pasi, dan peluh mengalir perlahan-lahan membasahi leher dan keningnya.
"Richard ... saya merasa sangat lemas," lirih Fiona.