Hampir setiap hari, setiap jam, Martha mengawasi tingkah laku Diana yang semakin lama semakin aneh dan membingungkan. Diana kerap kali tertawa sendiri di kamarnya, berbicara sendiri, bahkan terkadang berhalusinasi.
Ia mengusap-usap lukisan wajahnya sambil tersenyum lebar. "Arya, setelah kita menikah nanti, lukisan ini akan saya pajang di kamar kita. Setiap kali kamu bangun tidur, kamu akan selalu memandangi wajah cantik saya di lukisan, mengaguminya, lalu menciumnya. Tapi kamu juga harus mencium saya, bukan cuma mencium lukisan ini."
Dari balik kamar Diana, Martha mengintip Diana yang sedang berbicara sendiri dengan posisi mengarah ke lukisan wajah Diana yang dibuat Freddy dua hari lalu. Martha menggeleng-gelengkan kepala sambil mengelus-elus dadanya.