Aku yang baru saja bahagia, namun kebahagiaan itu hampir saja sirna dengan adanya pengumuman pemutusan kontrak kerja, aku dan kawanku sudah mulai galau, makin hari makin ada aja info-info hoax yang beredar yang berbunyi segala sesuatu yang berhubungan dengan kontrak provinsi dan tenaganya akan dirumahkan, kawanku yang sama nasib denganku dia gundah gulana memikirkan nasib kamai kedepannya bagai mana, nilai dari hasil tes UKG Tendik baru saja keluar, di surat edaran berbunyi, nilai yang lebih kecil atau lebih rendah dan lebih tepatnya nilai dibaawah 40 itu dinyatakan gagal dan tidak lulus, mataku terus saja memutar-mutar dan scroll terus menerus mencari namaku dan nama kawanku yang sekalian kami ikut tes, agar lebih mudah aku cari nama kabupaten dulu, terus aku cari nama instansi dan kemudian baru mencari nama kami, alhasil aku dapat nilai dibawah itu dengan jumlah nilai 38 sangatlah jelas aku gagal, dan yang paling sakitnya lagi nilai aku Cuma 2 poin lagi tidak mencukupi range yang sudah ditentukan dari pemerintah, dan kawanku itu rupanya juga tidak lewat nilainya juga tertinggal dari aku dia dibawah aku, nilai dapat nilai 28 poin, berkisar 10 poin beda dari aku.
Aku tau info itu dari dia, padahal hape aku lagi aku pegang di tangan, karna lagi serius baca novel online disalah satu aplikasi jadi aku tidak tau ada pemberitahuan grup, aku kaget pas kawan aku telpon
" rani, apa kamu udah baca grup besar"
" belum, ada apa ya kak, tanya ku"
" nilai kita sudah keluar, katanya"
dia menyebutkan angka-angka dan nilai kami, yang dia sudah tau, tapi karna terkendala jaringan kurang bagus, jadi aku gak terdengar apa yang dia bilang, aku susah mencerna karna suaranya putus-putus, akhirnya kami mengakhiri panggilan tersebut, sambil aku bilang
" tunggu ya kak, rani cek grup dulu"
" oke, katanya"
Terus yang paling membuat aku syok setengah mati, yang nilai dibawah 40 kami siap-siap menjadi salah satu diantara dua, yaitu pilihan pertama, menjadi CS (cleaning servis) dan pilihan kedua menjadi penjaga sekolah, aku Cuma ketawa-tawa aja, hati yang ketar ketir tak karuan, itu poin yang ke dua, kalau poin yang pertama bagi yang nilainya diatas 40 dan mulai dari 40 itu silahkan melaksanakan kewajibannya seperti biasa, dan butuh waktu lama dan berhari-hari lebih dari 2 hari aku dan kawan ku menunggu untuk menyanyakan hal ini ke kepsek kami, karna kebetulan sang kepsek lagi ada acara di rumah mertuanya lagi ada pesta, adik iparnya resepsi, jadi harus nunggu hari rabu, kami pendam semua rasa penasaran kami, kami tunggu sampai bapak masuk hari rabu.
Pas hari bapak datang aku langsung bertanya, gimana nasib kami selanjutnya, beliau juga belum bisa menjawab karna beliau juga gak punya wewenang dalam hal ini, katanya kami tetap bekerja aja dulu seperti biasa, padahal dari semenjak habis liburan tahun baru aku masih tetap bekerja sampai hari ini, hari ini, hari ini padahal sudah tanggal 11 januari aku belum pernah libur seharipun, karna aku orangnya juga bukan tipe pemalas dalam hal kerja, adapun kepala instansi atau atasan dengan gak adanya dia, aku sama saja tetap bekerja seperti biasa.
Hari yang kami tunggu-tunggu telah tiba aku langsung menanyakan masalah itu langsung ke kepseknya, setelah berbicara panjang lebar belum ada titik temu beliau juga tidak harus berkata apa, karna ini juga bukan wewenangnya, walaupun dia sebagai pimpinan namun tidak bisa mengambil sebuah keputusan, karna ini sudah diatur pemerintah, kami terikat kontrak dengan pemerintah bukan dengan sekolah, namun pada intinya kami tetap melanjutkan pekerjaan kami seperti biasa tanpa diberhentikan sepihak, yang buat aku trenyuh dan terhenyak masalah gaji belum ada kejelasan, jadi kerja aja gaji belum ada, begitulah yang aku tangkap dari bahasanya, sambil becanda aku bilang kita pulang aja kak kalau gak ada gaji hehhe.
Dijawab sama maman kawan seruang dengan aku " kenapa pula kayak gitu kak, bapak aja belum tau, belum bisa putuskan apa yang akan terjadi kedepannya"
" aku kan becanda sama kakak nya tadi" sambil tersenyum"
Sedangkan sang kepsek diam aja sambil memperhatikan layar hanphonenya, tanpa begiming sedikitpun, setelah itu kami pun berlalu berdua keluar dari ruang tanpa berkata apa –apa lagi kami diam dengan perasaan dan pemikiran kami masing-masing, aku langsung berjalan menuju kantin niat hati mau mencari makanan, aku merasa perutku sudah mulai keroncongan, icha anak praktek disekolahku dia Cuma diam aja menyimak dan mendengar apa yang sedang kami bicarakan tadi, sesampai dikantin aku langsung memilih-milih makanan yang akan aku makan nantinya diruang aku, setelah memilih semuanya aku langsung pergi lagi keruang aku, tanpa berlama-lama dikantin, malas nanti kena ocehan lagi, kalau aku harus duduk diam gak boleh kemana-mana, itulah yang kadang-kadang buat aku gimana gitu ya.
Berselang sehari kemudian aku dikasih tau kami akan rapat sebentar lagi di kantor guru, aku yang lagi sibuk dengan banyak kali surat menyurat yang harus aku buat dan harus aku tangani segera, namun semuanya itu harus dihentikan karna segera menuju keruang meetinglah gitu kalau bahasa keren sekarang, kebetulan yang punya surat lagi beli materai untuk aku tempelkan disurat yang dia mau, meeting berlangsung lebih kurang hampir 3 jam lamanya, setelah selesai meeting aku balek lagi keruangan aku, disana rupanya udah pada antri menunggu aku, masya Allah aku kirain selesai sudah rupanya bertambah kerjaan, aku mulai lesu, siswa yang dari tadi menunggu aku dia langsung nyamperin aku.
" bu sinta mau ambil ijazah, katanya"
" Masya Allah kenapa baru sekarang, ini udah jam siang lo waktunya jam pulang"
" sinta uda dari tadi nungguin ibu lo bu, karna ibu lagi rapat"
" yalah, tapi sidik jari aja ya, ibu gak bisa selesaikan lagi untuk leges, karna waktunya uda mepet"
" boleh bu tapi sinta perlu kali yang asli ni buk sore ini, gimana bu"
" ya udah selseaikan semua kewajibannya sekarang langsung bisa kamu bawa pulang, besok datang lagi buat leges ya, datangnya pagi, jangan waktu ibu mau pulang"
" oke bu"
Aku pun langsung melayani satu persatu, ibu yang tadi aku minta materai, langsung aku tagih materainya, kebetulan surat-surat yang lainnya sudah aku siapin semuanya, tinggal satu surat lagi aja yang harus pakai materai, anaknya mau pindah dari sekolah aku ke sekolah baru, jadi harus teliti aku nya dalam membuat surat, karna suratnya dikirim ke sekolah orang, semua surat sudah ditanda tangani tadi dan sudah siap aku stempel juga sudah aku masukin semuanya ke dalam amplop, aku mulai tergesa-gesa, kelimpungan dan mutar-mutarlah sibuk betul rasanya.
*****1044 kata
Aku yang sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini, dan ini kalau dibandingkan dengan kesibukan yang lainnya belum seberapa bahkan ada yang lebih parah lagi dari ini, kadang-kadang sangking sibuknya banyak kali pekerjaan aku sampai gak sempat makan, tiba-tiba aja uda pusing, pas aku ingat-ingat rupanya belum makan, Cuma minum aja, pernah aku sarapan pagi kadang-kadang udah jam 11.00 siang, sangking terlalu focus kerja pipis pun aku tidak sempat, disaat uda diujung tanduk gak tahan lagi baru aku berlari kekamar mandi, bukan sok sibuk tapi sibuk betul hehhee.
Uda sebegitu aku kerja keras, tapi ada juga yang bilang aku gak becus, aku gak bisa diharapin, kerjaku Cuma main hp, aku nya gak bisa diandalin, padahal aku bela-belain gimana caranya harus sampai ketempta kerja, yang kadang-kadang disaat gaji belum keluar aku harus ngutang sana sini biar aku nya gak bolos kerja, aku gak tau seberapa bencinya manusia-manusia didekat aku terhadap akunya, lemas rasanya mengingat dan memikirkan nasib yang seperti ini, baik pun aku tetap diomongin dan dibilangin, buruknya aku apa lagi, aku digunjung terus-terusan dibelakang aku, aku selalu disalahin, kayak kemaren, dua orang waka sek sekolah, waka kur dan waka sis menghakimi aku tanpa bertanya terlebih dahulu, aku terjebak ditengah mereka, aku ditengah waka sis di kiri aku dan waka sek disebelah kanan aku, aku dituduh berbuat salah, kesalahan yang paling besar seolah-olah yang aku lakukan, aku jelaskan panjang lebar aku yang aku lakukan tadi sudah sesuai prosedur dan juga juga itu atas perintahnya waka sis juga, sebelum aku dihakimin, aku lagi menceritakan rentetan masalahnya ke waka sis lama, lagi aku cerita tiba-tiba mereka berdua masuk, aku bilang dimananya salah aku coba kasih tau biar kedepan aku gak seperti ini, tadinya waka sis tersebut sempat gemertuk gigi juga ke aku, aku jelasin semuanya, akhirnya waka kur mengangguk-angguk paham, sekalian dan serentak mereka menjawab, yang rani lakukan uda betul dan sesuai prosedur, rani gak salah, yaudah rani kamu sabar ya, begitulah kata waka sis lama ke aku, biasa ini kak, aku bilang begitu padanya.
Aku pun berlalu keluar dari ruangan mereka keluar menuju ruangan aku, setelah beberapa lama aku membuka grup tendik provinsi, aku dapat kabar dan surat yang mereka kirim bahwa kami semuanya akan diberhentikan, akan dirumahkan.
Deg…
Deg….
Jantungku berdetak kencang tak karuan, aku ambil dokumen surat tersebut aku teruskan ke rizka, sambil chat ke dia panjang lebar, padahal aku sudah sangat-sangat kuat dengan kabar berita yang lagi viral dan lagi beredar, sedikitpun aku tidak merasa sedih dan bimbang, rasanya tidak ada masalah apa-apa, aku yakin pasti ada jalan keluar dari semua masalah ini, aku juga yakin Allah pasti lagi siapin sesuatu yang sangat indah kelak, kami saling chatingan aku bilang
" kakak sudah sah jadi ibu IRT tolen dek kataku ke rizka"
Dia juga balas panjang lebar sampai pada akhirnya dia bals dengan kata-kata yang sangat membuat aku sedih
" kakak yang sabar ya, ini ujian, Allah lagi mempersiapkan semuanya untuk kakak, pasti ada solusi yang terbaik kelak, dan bla…bla…."
Disinilah air mata ku mulai berlinang dengan kata-kata dia yang bijak saat menasehati aku, aku hampir menangis, namun beruntung air mata biasa aku bendung walaupun sempat jatuh beberapa tetes, akhirnya tidak meluap, aku bendung dalam irigasi mataku yang usah hampir meluap heheh. Dan sebelum aku chat ke rizka lebih dulu aku chat ke mas umang, aku teruskan juga surat tersebut, dan aku tau itu gak akan ada balasan, sambil aku bilang
" selamat ya adek jadi ibu IRT tolen, sesuai dengan keinginan abang, dan siap-siap aja adek jadi wanita rumahan, yang tiap harinya menunggu abang bawa pulang uangnya"
AKU tau mas umang dia gak ada paket data lagi karna sudah habis dan belum diisinya, wajar aja chat aku centang satu, pas aku pulang dia minta hotspot, dan pesan aku langsung masuk rentatannya yang bordering karna lebih dari 4 pesan aku kirim, jadi mas umang setelah baca chat dari aku langsung balas pakek lisan disepan aku, dengan pertanyaannya yang panjang lebar gitu lah, kadang caranya bertanya kayak seorang polisi yang lagi siding salah satu nara pidana, bikin aku kesal, ujung-ujungnya kita yang salah, setelah tu mas umang ketawa terbahak-bahak, iiih kesel deh akunya sama kamu mas.
Rentetan masalah yang sudah kuhadapi semuanya sudah berlalu, tiba-tiba masuk lagi pesan di grup SMA grup besar, kenapa aku bilang grup besar karna disitu semua anggota ada, banyak grup yang pecah, ada grup orang kontrak aja, ada grup ibuk-ibuk aja, ini khusus ibu-ibu semua termasuk gak pandang bulu, mau dia PNS, Kontrak, dan yang bakti sekali pun, tetap dimasukin yang penting perempuan, kami juga gak kalah dari itu juga punya grup kecil yang beranggotakan 5 orang, sekarang uda bertambah uda ditambah sang laki yang operator sekolah, dan ada satu lagi perempuan juga karna dekat sama kami kawan mereka jalan-jalan jadi dimasukinlah ke dalam grupnya itu, dan nama grupnya macam-macamlah lah itu, buat aku pusing, pesan yang masuk di Grup besar yaitu pesan yang dikirim oleh bapak kepsek, kalau kami sering sebutnya bapak aja, biar lebih gampang, rupanya bapak kirimin kontrak kerja yang harus kami isi dan tanda tangani, jantungku berdegup kencang lagi.
Deg…
Deg…
Aku termasuk salah satu anggota grup yang jarang komen di grup besar, Cuma sekedar baca ja, kecuali sudah disebut nama aku dan tugas aku baru aku balas chatnya digrup besar, kami bilang berdua yang sama-sam atendik kontrak provinsi, besok kita tanya lagi langsung ke bapak ya kak, padahal duluan dia yang wa aku, dia suruh tanya ke bapak besok, aku jawab kakak aja yang tanya, sekali-kali kan boleh kakak yang tanya, dia balas lagi chat aku katanya, kamu aja, karna bapak sering masuk ruangan kamu, ruangan kamu dekat dengan bapak, lebih gampang nanyanya, aku Cuma read aja pesan dari dia, tanpa aku balas lagi.
Besoknya dia rupanya uda jumpa sama bapak entah dimana aku gak tau, aku lagi sibuk, serius dan focus kerja tiba-tiba mendengar kegaduhan diluar, pas aku lihat keluar dia sudah mengekori dibelakang bapak, dan dipintu ruang aku dihalangi oleh guru lain aku gak ingat lagi siapa, kebetulan pinu ruang bapak dan ruang aku berpas-pasan dan dari meja aku kalau kita lihat kedalam ruang bapak langsung Nampak memang jarak pandangnya terlalu terlalu dekat, bahkan dekat banget malah, Cuma tiga langkah aja, dia jinjit sedikit melihat aku, menkode aku dengan lambayan tangannya, kalau kami harus masuk keruangan bapak sekarang, aku pun bangkit langsung mengikuti arahan dia masuk keruang bapak.
****2.095 kata
"Kenapa aku tanya ke dia"
" duduklah, katanya" kita mau tanya masalah itu sama bapak.
" ooh itu, ya, aku pun langsung duduk"
Bapak berbicara panjang lebar masalah nasib kami, kami Cuma angguk-angguk aja, dan sekarang sudah mulai ada titik terang, kami tetap membuat kontrak kerja tersebut, yang ditandangani diatas materai, namun bunyiya bukan lagi sebagai tenaga administrasi sekolah, tapi sebagai tenaga kebersihan, karna kami berdua tidak lewat grade yang telah ditentukan sekolah, intinya kami sekarang dable job, pekerjaan utama kami tetap seperti semula, aku tetap sebagai admin dan kawanku tetap sebagai tenaga pustaka namun aku penanggung jawab kebersihana digedung yang aku tempati dan sekitarnya, gedung itu terdiri dari 3 ruang kantor dan 2 buah toilet, sedangkan kawan aku, dia sebagai penanggung jawab kebersihan di lingkungan pustaka dan sekitarnya, nanti kalau ada pemeriksaan bahwa kami betul bekerja, aku bilang, kalau pun gak di SK kami sebagai tenaga kebersihan, memang ini sering juga kami lakukan, aku sering menyapu, menyiram bunga, dan juga menanam bunga, bahka bunga-bunga yang aku tanam aku rawat layaknya bunga-bunga dirumah aku sendiri, udah cantik pula bunga-bunga disekolah dari pada dirumah aku, dirumah aku gak ada pun bunga yang berjejer didalam pot, aku malas menanamnya, karna rumah ku belum ada pagar, semua dilahap kambing, kerbau dan lembu, iiih geram jadinya, setelah masalah ini selesai kami pun kembali keruangan masing-masing.
Sesampainya dirumah aku ceritakan masalah ini sama mas umang, mas umang langsung jawab, kenapa gak adek pilih aja jadi CS kan lebih gampang, habis nyapu langsung pulang, gak secapek ini dable job, boleh adek pilih tapi laptop gak da lagi ya harus dibalikin, mau abang, mas umang Cuma terdiam aja, dan setelah aku pikir-pikir iya juga kayak mas umang bilang, lebih mudah dan sangat memudah kan aku, kalau jadi CS, ini sekarang udah dable jobs, dulu sebelum pak riyan masuk kesini pas meeting dan setiap kali meeting aku memang dipilih sama pak Udin sebagai penanggung jawab kebersihan setiap ruang yang ada digedung kami tepati, langsung diumumkan lagi meeting, karna dibilang pak udin Rani yang paling senior diantara semuanya yang penghuni ruang kami, senior umur dan juga senior masa kerja,aku aneh aja kenapa aku yang jadi terpilih, pak udin juga sangat cekatan dalam hal kebersihan beliau orangnya juga bersih, mutar-mutar mondar mandir kesana kesini dan tiba-tiba aja uda didepan mata, rani ini laba-laba udah banyak ya, tolong dibersihin, katanya, kadang-kadang aku terkaget-kaget sangking asik dan focus ngetik di laptop, begitulah ciri khas pak udin.