Chereads / this woman is mine / Chapter 5 - Berbohong

Chapter 5 - Berbohong

Aku bergegas ke sana, melihatku berjalan kesana dokter itu bilang

"dek, luka temannya cukup parah ada tusukkan pisau dan tidak cukup dalam untuk luka sudah di tangani, tapi dalam kasus ini kami tidak bisa mengatasinya dan menganggap enteng, sebab itu kami perlu melapor polisi dulu"

"terimakasih dokter sudah menyelamatkan teman saya, sebenarnya tadi kami dibegal, karena menyelamatkan saya, dia ditusuk pisau, itu sangat gelap saya tidak dapat mengenali wajah para begalnya begitu pun dengan tempatnya, saya takut tidak dapat memberikan informasi apapun (kesedihan)"

" iya saya paham, tapi keluarga tahu dengan dengan masalah ini?" (berbalik bertanya)

"belum dokter, tapi saya takut mereka khawatir dan berlari ke sini, di tambah ini sudah jauh dari kampuang kami."

"baiklah kalau begitu saya bantu kamu, tapi untuk catatan media kamu perlu melapor juga ke perawat disana (menunjuk) sekalian biaya perawatannya"

"baik dokter, terimakasih atas bantuannya"

Aku mengikuti perawat mengarang cerita dengan baik memperhatikan setiap pernyataan yang akan menimbulkan pertanyaan. Setelah selesai aku di antar ke bagian adminidtrasi dan membayar biaya pengobatan pria busuk itu, biaya pengobatannya cukup mahal untuk aku pengangguran ini, ditambah lagi uang yang aku bawa adalah uang saku untuk 1 minggu selama di kota Y. Sementara itu masih belum cukup dengan terpaksa aku menelpon saudara laki-laki ku untuk meminta uang tambahan.

"Hallo bang?"

"Iya liya, ada apa? kamu sudah samapi di kota Y?"

"belum bang, tapi tadi aku kecelakaan di jalan, aku menabrak seorang, sekarang dia dibawah ke puskesmas, cuman aku nggak papa kok bang, dia aja yang lecet."

"trus sekarang gimana? udah dibawah ke rumah sakit oranngnya? motor udah di selamatkan?"

"bagua sekali ya anda, adik kecelakaan kok malah nyata motor (dalam hati) motor aku nggak papa, cuman dia yang parah, mereka minta ganti rugi buat mengobatan aja, karena disini aku yang salah, kalau buat motor perbaiki sendiri-sendiri."

"motor kita lecetnya parah nggak? masih bisa jalan? kalau nggak tunggu disana abgang suruh ayah kesana buat jput kamu."

"aku benaran nggak papa, motornya ke senggol, jadi aku cepae mengrem sementara dia kehilang keseimbangannya dan jatuh deh"

"yaudah kalau gitu berapa biaya pengobatannya biar abang kirim"

"nggak mungkin bangat kalau dibilang 350.000kan? malah ketahuan gua bohongya, aduh gimana lagi yaa..., kalau gitu kepaksa la gua yang numbok dong (dalam hati)"

"150.000 bang"

"yaudah bentar lagi abgng kirim"

Setelah itu aku mengelah nafas panjang dengan berat hati mengorbankan uang mingguanku untuk pria yang tak dikenal, Kemudian notifikasi pesan masuk aku bergegas mengambil uang diatm, lanjut membayarnya.