Keesokan paginya juragan nyonya mendapati notifikasi laporan donasi. Senyumnya mengembang sempurna, saat dimeja makan dia terlihat sangat manis pada Dipta. Oh … ya pagi ini Hening bangun tepat waktu.
Gadis itu menyetel alarm pukul setengah enam pagi dan bangun jam enamnya. Selesai mandi dan bersiap, gadis cantik itu langsung menuju dapur buat bantu-bantu.
Chintya dan kedua anaknya tampak muram karena mereka merasa semakin terasing. Kehadiran mereka sepertinya tidak dianggap sama sekali dan itu menyebalkan.
"Sudah daftar?" tanya juragan nyonya pada Hening sambil meletakan omelet isi daging kepiringnya Hening. Omelet ketiga yang Hening santap pagi ini.
"Udah, mas Dikta bantuin tadi malam."
Dipta mendengar itu tapi diam saja, walau dalam hati gak terima Hening di bantuin Dikta. Gadis bar bar itu gak akan mau dengerin dia, di bilang jangan minta bantuan Dikta tetap dimintanya. Hening paling bisa buat Dipta naik darah.