Sekarang semua orang sudah berada diruang kerja juragan Bramantyo, jelas mereka tidak setuju dengan keputusan sang juragan yang lebih membela Hening daripada cucu sendiri.
Juragan memang tidak pernah menunjukan rasa sayangnya pada kedua cucu perempuannya, itu karena seja awal Chintya sudah memberi jarak. Dan sebagai orangtua dia hanya menuruti apa yang anaknya inginkan, gak heran kedua putri wanita itu tidak pernah mendapat perhatian khusus darinya meski sebagai kakek, dia tetap menyayangi kedua cucunya.
"Jangan merengek seperti remaja, Chintya!" Juragan mengingatkan.
"Papa tidak bisa seperti itu, dia cucu papa dan papa harus lebih sayang dan perhatian pada mereka."
"Sejak kapan kau menyadari kalau mereka cucuku? Sejak adanya Hening? Artinya baru beberapa jam lalu. Keputusanku sudah bulat, anak-anakmu perlu dikasi pelajaran bagaimana cara menghargai orang lain."
"Kakek jahat! Kakek lebih sayang gadis kampung itu ketimbang aku ataupun kak Asya!"