Valie segera di pindahkan dari jok mobil ke atas sebuah brankar yang sudah di siapkan oleh perawat yang ada di sana. Mave dengan cemas mengikuti kemanapun istrinya di bawa. Mereka pergi ke rumah sakit milik Helen ngomong ngomong. Sudah mempersiapkan sebuah kamar dengan dokter dan perawat yang siap siaga dua puluh empat jam agar mereka bisa dengan mudah melancarkan proses kelahiran nantinya. "Apakah aku bisa menemaninya dokter?" Mave bertanya dengan wajah cemasnya, menatap dokter dengan penuh harap. Ia selalu berharap ia bisa berada di samping sang istri ketika melahirkan. Ia ingin membantu, melihat bagaimana istrinya berjuang untuk melahirkan anak mereka. "Aku harap aku bisa menemaninya ketika dia tengah melahirkan kedua anak kami."
"Ya kau bisa tuan, justru lebih baik seperti itu," jawab sang dokter sebelum pada akhirnya mereka sampai di ruang persalinan. "Bagaimana perasaan anda, Nyonya Davidson?"