"aku sangat prihatin dengan kondisinya sekarang. Dia benar benar lemah. Dokter mengatakan dia tidak akan bertahan jika kita terlambat dalam memberinya penanganan darurat. Pendarahannya sudah berhenti tapi itu tidak menutup kemungkinan jika nyawanya masih benar benar terancam. Luka itu sudah terbuka lebar nyaris semalaman. Dan itu benar benar menyiksa Fiolin. Aku tidak bisa membayangkan rasa sakit yang dia rasakan kemarin saat berada di pesta. Mengenakan gaun yang cukup ketat hanya menimbulkan pendarahan yang semakin cepat. Dan lagi, entah kenapa mereka memilih pakaian hitam yang membuat tidak ada siapa pun yang menyadari kondisi Fiolin," Naevi menunduk, meremas jemari Jervo di atas pahanya. Mereka kini tengah berada di kamar mereka ngomong ngomong. Mengobrol seperti biasa di tengah malam. Kegiatan rutin Naevi dan Jervo setelah resmi menjadi pasangan suami istri.